Setiap
orang terkhusus kamu sendiri pasti pernah mendapatkan pertanyaan tentang
“kapan?”, entah itu pertanyaan tentang “kapan lulus sekolah/kuliah?”, “kapan
nikah?”, “kapan kerja?”, “kapan punya rumah sendiri”, dan masih banyak
pertanyaan yang lain tentang “kapan?”. Kenapa gak sekalian aja tanya “kapan
mati?”, kalau itu sih saya bisa langsung menjawab dengan “bunuh adek aja
sekarang mas -_-“. Pertanyaan menyebalkan bukan?
Saat
diberi pertanyaan tersebut, bagaimana perasaan kalian? Pasti ada yang merasa
kebingungan mau menjawab apa, mungkin ada yang tersinggung sampai ada yang
marah tingkat dewa. Mau membalas dengan jawaban sinis? ya jangan lah, kita harus
memberikan jawaban cerdas yang bisa membuat orang yang bertanya sama kita
langsung diam dan gak bisa berkutik.
Kebetulan,
saya adalah seorang mahasiswi yang sudah masuk fase kuliah tingkat akhir.
Saya
selalu merasakan nyesek di dada karena ketika teman sudah lempar toga, saya malah
dilempar pertanyaan “kapan wisuda?”. Wowwww, pertanyaan horor. Pertanyaan itu selalu
mengiang-ngiang di telinga saya dan selalu dilontarkan ke saya tiap harinya.
Rasanya itu bagaikan kita lap muka dengan handuk yang ada banyak semutnya.
Perih sekali.
Tapi
pertanyaan itu tidak bisa kita hindari guys. Kita harus menghadapinya dan
menjawab dengan santai kayak di pantai gitu lho.
Kejadian pertama, yaitu
dialami oleh saya sendiri. Pertanyaan yang dilontarkan ke saya dari keluarga
saya sendiri.
A
: “Kapan proposal Fi? Itu si **** lagi menggarap proposal. Dia juga
sering
belanja mata kuliah. Sebentar lagi sudah
mau selesai lho”
Ketika
lagi berkumpul dengan keluarga besar, lagi tertawa bersama, seketika suasana
menjadi hening saat mereka mulai bertanya “Kapan Seminar Proposal?”. Gak habis
pikir deh saya. Tapi Alhamdulillah, saya menjawabnya dengan sabar dan mencoba
untuk tegar....
Saya : “Alhamdulillah sudah rampung semua kok,
sudah di acc dan ditanda
tangani tinggal seminar proposal aja.
Sementara tanggalnya lagi ditentukan
sama dosen saya. Saya sudah
tanya langsung ke ****, katanya belum bikin
proposal sama sekali karena
masih nyari masalah dan gak tau judulnya
apa.”
A
: “..........................”
Kayaknya ini orang
niatannya mau pamer dan membanding-bandingkan kan saya dengan anaknya.
Helloooooo, saya sudah terlebih dahulu menyelesaikan proposal dari pada anak
Anda. Sungguh terlalu yah guys.
Lanjut
lagi dengan kejadian kedua, ada seorang tetangga saya yang bertanya kepada Ibu
saya......
A : “Bu, kapan anaknya wisuda? Kalau angkatan 2013 itu sudah harus
selesai
semua. Ya minimal 2 atau 3 tahun
sudah selesai lah.”
Ibu
Saya : “Semua orang bisa lulus tepat waktu, ada juga yang tidak dan kemampuan
orang juga berbeda-berbeda. Kebetulan
anak saya tidak terlalu pintar-
pintar amat. Saya tidak
berharap anak saya bisa mendapatkan cumlaude
atau apalah, yang penting
bisa selesai dengan waktu yang telah
ditentukan. Kesuksesan
seseorang tidak bisa dilihat dari cepat wisudanya
atau tidak bu. Ada yang cepat
wisuda susah dapat kerja dan lama wisuda
malah cepat dapat kerja. Itu
semua tergantung nasib bu dan Allah SWT
sudah menentukan nasib
masing-masing orang”.
A
: “................................”
Sabar yah say, ini
ujian.
Terkadang, orang lain hanya asal berbicara saja tanpa berpikir terlebih dahulu. Lihat saja, omongannya akan kembali ke dirinya sendiri ibarat menjilat ludah sendiri.
Untuk
teman-teman semuanya yang pertanyaannya mirip seperti saya, ayo tunjukkan
senyum manis kalian dan jawablah pertanyaan dengan cerdas. Katakan saja bahwa kuliah itu bukan ajang pelombaan
cepet-cepetan lulus atau wisuda.
Mahasiswa tingkat akhir itu harus melewati
awal pendakian seperti seminar proposal, seminar hasil penelitian, dan puncaknya adalah ujian skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana, belum lagi revisi, gak langsung cepat-cepat wisuda.
Semuanya itu gak gampang, gak seperti membalikkan telapak tangan.
Hidup ini butuh perjuangan, semua dimulai
dari sebuah proses dan usaha. Hidup ini bukan seperti produk yang
hanya langsung disiram air panas langsung jadi tinggal dimakan. Hidup gak
seinstan itu.
Selow
man, nikmati aja prosesnya.
Kalau kata orang Makassar "santai lalo mko, dunia ji" ☺