Kalian apa kabar? Semoga sehat-sehat aja yah.
BTW, kalian suka liburan gak? Kalau iya, suka pergi
kemana nih?
Kalo saya sih lebih suka berjalan-jalan atau traveling
ke hutan untuk melepas penat dari
keramaian kota dengan menikmati indah dan luasnya alam serta merasakan
kesegaran udara diantara pepohonan sambil belajar bersyukur. Dengan rasa
syukur, kita semakin menghargai alam dan menjaga lingkungan. Betul gak?
Apalagi Indonesia punya alam yang indah banget yaitu
salah satunya hutan yang cantik. Sayang banget kan keindahan hutan di Indonesia
ini gak kamu kunjungi?
Nah guys, pada postingan saya kali ini, saya akan
berbagi informasi mengenai acara yang pernah saya ikuti yaitu acara “Forest Talk With Bloggers” oleh Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) dan Climate
Reality Indonesia di Almond Zucchini, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Februari
2019.
Acara ini menampilkan talkshow interaktif mengenai
pelestarian hutan, selain itu ada Mini Exhibition yang memamerkan Produk Hutan
Non Kayu dan produk kreatif yang berasal dari limbah kayu, hasil dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Membicarakan mengenai hutan, hutan itu sangat
penting bagi keseimbangan alam dan untuk kelangsungan hidup kita lho. Hutan
sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia, sebagai rumah bagi
hewan dan tanaman, dan juga sebagai pencegah bencana alam.
Namun, saat ini hutan di dunia ini semakin lama
cukup memprihatinkan. Orang-orang yang tidak
bertanggungjawab tega menebang
hutan dan kebakaran hutan yang tidak lain adalah kelakuan manusia itu sendiri sehingga
menyebabkan rusaknya ekosistem alam di
Indonesia. Sangat sedih rasanya melihat
keadaan ini yah guys.
Apa
Itu Hutan? Bagaimana Keadaan Hutan Sekarang?
DR. Atiek Widayati dari Tropenbos Indonesia menjelaskan
bahwa hutan adalah wilayah dengan pohon dewasa yang lebih tinggi dari 5 m dan
tutupan karopi (dedaunan) yang lebih besar dari 30 % dengan luasan diatas 6,25
hektar.
Komponen-komponen hutan yaitu ada spesies-spesies
seperti flora dan fauna serta puncak gunung yang terdapat sumber air.
Asal kalian tau aja, pada masa lalu itu hutan
sebagai penghasil kayu skala besar. Kayu masih dihasilkan dari hutan alami.
Tapi di jaman sekarang hutan semakin berkurang, maka
dibuatlah perkebunan yang bersifat buatan untuk menghasilkan kayu.
Apa
Penyebab Kerusakan Hutan?
Menurut penjelasan dari DR. Amanda Katili Niode
selaku Manager Climate Reality Indonesia, kegiatan manusia terkait dengan
industri atau penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan menyebabkan
kerusakan hutan. Gas yang dibuang oleh manusia membuat selimut bumi menjadi
semakin tebal dengan kegiatan manusia yang menyebabkan bumi semakin panas dan
terjadinya perubahan iklim.
Perubahan iklim akan berubah menjadi munculnya
berbagai macam bencana alam yang dampaknya
akan kita rasakan sendiri.
Dampak perubahan iklim yang
kita rasakan yaitu gagalnya panen, bahan bakar kurang, air menjadi langka, dan kita
pun mudah terkena penyakit. Infrastruktur juga terkena dampaknya yaitu jembatan
atau jalan yang rusak. Tentunya tidak
semua seperti itu tapi ada sebagian yang rentan terkena dampak perubahan iklim.
Solusi yang bisa kita lakukan
dengan cara menghemat kantong plastik.
Tau gak guys?
Setiap tahun ada 1 trilliun
kantong plastik yang digunakan oleh manusia di seluruh dunia. Hih, bayangin deh
berapa banyak yang terbuang. Apalagi pemakaian kantong olastik cuma 1 menit
kemudian dibuang.
Buangnya ke laut atau ke
sungai pula. Duhhhh. Kan nantinya akan terurai yang akhirnya akan dimakan oleh
ikan. Ujung-ujungnya ikan tersebut akan kita makan juga.
Kemudian juga dalam Industri
Fashion. Pembuatan pakaian yang kita kenakan selama ini membutuhkan energi yang
besar yaitu menggunakan zat kimia. Jadi, kalau baju kita masih bagus alangkah
baiknya jangan langsung dibuang, tapi dilusungkan atau disumbangkan kepada
orang yang lebih membutuhkan. Betul gak?
Yang paling penting jangan
lupa untuk menanam pohon dan pelihara pohon. Kan hasilnya akan membantu
menyikapi perubahan iklim dan kerusakan hutan juga.
Yuk ajak keluarga kita untuk menikmati
alam agar bisa cinta dengan alam terutama hutan.
Ibu Murni juga mengatakan ada 5 fungsi hutan yaitu :
1. Penyimpan air
2. Menyuburkan tanah
3. Mencegah erosi dan longsor
4. Sumber keaneka ragaman ekosistem
5. Mengurangi polusi udara.
Dr. Sri Maryati, selaku Executive
Director dari Yayasan Belantara, mengatakan hutan yang semula tidak
punya nilai ekonomis, kini sudah ramai dikunjungi orang dan berdampak ekonomis
bagi masyarakat setempat.
Beliau
mempunyai tujuan yang mulia, yaitu mewujudkan pengelolaan yang berkelanjutan
pada 10 area hibah di 5 provinsi, untuk melindungi kawasan konservasi dan
habitat satwa liar yang dilindungi yaitu daerah Berbak Sungai Sembilan Sumatera
Selatan, dengan project Low Carbon untuk mengurangi efek emisi rumah kaca
dengan penghijauan berkalanjutan.
Yuk guys, jaga hutan lestari kita. Cegah kerusakan hutan dan
bijak dalam pengelolaan hutan lestari kita J